Pertama-tama, semikonduktor mengacu pada bahan dengan konduktivitas antara konduktor dan isolator. Bahan umum termasuk silikon, germanium, silikon karbida, galium nitrida, dll. Secara umum, semikonduktor mengacu pada bahan semikonduktor, sedangkan trioda dan dioda adalah perangkat semikonduktor. Tidak peduli yang mana, ada banyak jenisnya. Mari kita bahas beberapa hal yang umum. Ada tiga tipe dasar bahan semikonduktor: semikonduktor intrinsik, semikonduktor tipe-P, dan semikonduktor tipe-N. Semikonduktor intrinsik: Bahannya benar-benar murni, bebas dari pengotor, dan kisi-kisinya lengkap. Karena ikatan kovalen internal tereksitasi secara intrinsik (elektron pada beberapa pita valensi melintasi pita terlarang ke pita kosong, membentuk elektron dan lubang yang dapat bergerak bebas di bawah medan listrik eksternal), maka ikatan ini dapat menghantarkan listrik. Untuk memahami sifat konduktif semikonduktor, kita harus memiliki konsep pasangan lubang elektron. Secara sederhana, konduksi elektronik adalah pergerakan elektron bebas (bermuatan negatif), dan konduksi lubang adalah pergerakan elektron dalam ikatan kovalen ke lubang terdekat, yang diwakili oleh pergerakan lubang (bermuatan positif). Semikonduktor tipe-N: memasukkan sejumlah pengotor unsur pentavalen (pengotor donor) seperti fosfor ke dalam semikonduktor intrinsik. Karena jumlah elektron terluar suatu atom lebih banyak dibandingkan silikon dan bahan lainnya, elektron ekstra akan dihasilkan setelah pembentukan ikatan kovalen. Energi eksitasi elektron ini jauh lebih rendah dibandingkan energi eksitasi elektron valensi. Oleh karena itu, konduksi bahan semikonduktor tipe N sebagian besar adalah elektron bebas (masih terdapat beberapa lubang), dan bahan tersebut masih netral secara listrik dalam proses ini.
We use cookies to offer you a better browsing experience, analyze site traffic and personalize content. By using this site, you agree to our use of cookies.
Privacy Policy